Kelainan(penyakit) sistem hormon dan penyebab yang paling benar, adalah. A. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldostreron B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi C. akromegali disebabkan oleh hipersekresi somatotropin D. diabetes mellitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E. Addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin Jawaban : Biasanyaorang yang terkena penyakit ini menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh turun. Penyebabnya adalah "panas dalam" atau luka pada rongga mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah. Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan. Penyakitpada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan wanita. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan masalah kesuburan. Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki keunikan tersendiri. Kelainan(penyakit) sistem hormon dan penyebabnya yang paling sesuai adalah . A. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldosteron B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi somatotropin C. akromegali disebabkan oleh hiposekresi somatotropin D. diabetes melitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E. Addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin 1 Jelaskan perbedaan fungsi antara eritrosit, leukosit, dan trombosit. 2. Jelaskan perbedaan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik. Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaranmu adalah dapat: mendata contoh penyakit yang berhubungan de-ngan sistem peredaran darah yang biasa dijum-pai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya. 4. Varises Fibrilasiatrium merupakan suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibatdemam rematik dan penyakit tertentu lainnya; l. Varises. Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises Amenoreprimer adalah tidak terjadinya manarkhe (menstruasi) sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 - 6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi. b. Kanker genitalia Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada serviks dan Kortisoladalah hormon yang membantu tubuh merespon stres, mengatur proses metabolisme, dan menjaga tekanan darah. Sindrom Cushing memicu munculnya gejala berupa: Penambahan berat badan. Lengan dan kaki tampak kurus. Wajah bulat. Benjolan lemak di antara bahu. Pertumbuhan rambut berlebihan. Kelemahan otot. Pandangan kabur. Adabanyak kelainan atau penyakit yang terjadi akibat kekurangan atau kelebihan sekresi hormone, misalnya: 1. Penyakit Addison Penyakit Addison ini terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau disebabkan oleh autoimun. 2. Sindrom Cushing Kelainanatau gangguan yang terjadi pada ginjal adalah. a. Batu ginjal dan glukosuria b. Batu ginjal dan hepatitis Urutan proses pembentukan urine yang benar adalah . A. filtrasi - reabsorpsi - augmentasi Kekurangan hormon antidiuretika akan menyebabkan penyakit a. diabetes insipidus b. diabetes mellitus c. batu ginjal d Jenistiroiditis Hashimoto merupakan penyakit autoimun yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan sistem imun menyerang kelenjar tiroid, sehingga kelenjar tiroid tidak bisa memproduksi hormon tiroid yang cukup (hipotiroidisme). Penyebabnya adalah infeksi virus dan umumnya dialami perempuan usia 20-50 tahun. Infeksi/akut. Jelaskankelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem hormon! Pembahasan Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Sistem tubuh ini dapat terkena suatu gangguan yang mengganggu proses bahkan memberi penyakit pada suatu individu. Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin KELAINANPADA HEWAN. 2.1. Kelainan Pada Seksual Pria. Kelenjar prostat secara relative tetap kecil sepanjang masa kanak-kanak dan mulai tumbuh pada masa pubertas akibat rangsangan testosterone. Kelenjar ini mencapai ukuran hampir tetap pada usia 20 tahun dan tetap pada ukuran ini sampai sampai berusia kira-kira 50 tahun. Penyakityang menyerang sistem reproduksi manusia juga disebut sebagai penyakit kelamin. Pada umumnya penyakit kelamin ditularkan melallui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita. Hipogonadisme. Hiogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormone, seperti hormone androgen HGLjXT0. Kelainan penyakit sistem hormon dan penyebab yang paling benar, adalah.... A. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldostreron B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi C. akromegali disebabkan oleh hipersekresi somatotropin D. diabetes mellitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E. Addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin Jawaban B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Pembahasan Gigantisme, akibat kelebihan hipersekresiGH selama remaja sebelum penutupan cakram epifisis yang menyebabkan pertumbuhan tulang panjang berlebihan. *Baca buku halaman 373 Halodoc, Jakarta - Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon untuk mengendalikan banyak fungsi tubuh. Fungsi tubuh yang dikendalikan hormon endokrin, salah satunya mengubah kalori menjadi energi yang menggerakkan sel dan organ. Sistem ini juga mengendalikan detak jantung, pertumbuhan tulang, dan jaringan sampai perkembangan janin. Baca Juga Harus Tahu, 6 Penyakit yang Disebabkan oleh Gangguan Hormon Mengingat sistem endokrin dibutuhkan banyak fungsi tubuh dan memainkan peran penting dalam perkembangan diabetes, penyakit tiroid, gangguan pertumbuhan, disfungsi seksual, dan sejumlah gangguan terkait hormon lainnya. Maka dari itu, sistem endokrin yang mengalami gangguan bisa menimbulkan berbagai kondisi medis. Penyebab Gangguan Endokrin Gangguan endokrin dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu gangguan endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon ketidakseimbangan hormon dan gangguan endokrin yang terjadi akibat perkembangan lesi seperti nodul atau tumor dalam sistem endokrin. Oleh karena itu, gejala gangguan sistem endokrin bervariasi tergantung fungsi tubuh mana yang terpengaruh. Berikut ini gejala dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan endokrin, yaitu Kurangnya kelenjar adrenal. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon kortisol atau aldosteron. Gejalanya meliputi kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal. Penyakit Cushing. Produksi hormon kelenjar hipofisis yang berlebihan menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa yang disebut sindrom Cushing bisa terjadi pada anak-anak yang minum obat kortikosteroid dosis tinggi. Gigantisme akromegali dan masalah hormon pertumbuhan lainnya. Jika kelenjar pituitari menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan, tulang dan bagian tubuh anak dapat tumbuh dengan cepat melebihi batas normal. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, anak juga bisa berhenti bertambah tinggi. Hipertiroidisme. Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan berat badan, detak jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab hipertiroidisme paling umum adalah gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave. Baca Juga Ada Benjolan di Leher, Waspada Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Hipotiroidisme. Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, sehingga menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar yang kurang aktif menyebabkan perkembangan yang lambat pada anak-anak. Hipopituitarisme. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari melepaskan sedikit atau tidak ada hormon. Wanita dengan kondisi ini dapat berhenti mendapatkan menstruasi. Multi-endokrin neoplasia I dan II. Kondisi genetik langka ini umumnya diturunkan melalui keluarga. Multi-endokrin neoplasia menyebabkan tumor pada paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan produksi hormon yang berlebihan. Sindrom ovarium polikistik PCOS. Kelebihan hormon androgen dapat mengganggu perkembangan telur dan pelepasannya dari indung telur. PCOS adalah penyebab utama infertilitas pada wanita. Pubertas sebelum waktunya. Pubertas dini abnormal yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan hormon seks terlalu dini. Pengobatan Gangguan Sistem Endokrin Seseorang yang mengalami gangguan sistem endokrin perlu mengunjungi ahli endokrin agar ditangani secara tepat. Ahli endokrin biasanya merekomendasikan tes darah dan urin untuk memeriksa kadar hormon guna mengidentifikasi adanya gangguan sistem endokrin. Tes pencitraan dilakukan untuk membantu menemukan atau menentukan nodul atau tumor yang disebabkan oleh gangguan sistem endokrin. Baca Juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Apabila kamu ingin memeriksakan diri ke ahli endokrin, buat janji melalui aplikasi Halodoc terlebih dahulu sebelum mengunjungi rumah sakit. Perawatan gangguan endokrin bisa rumit, karena perubahan dalam satu tingkat hormon memengaruhi fungsi tubuh lainnya. Oleh karena itu, pemeriksaan darah secara rutin diperlukan untuk memeriksa masalah dan menentukan obat dan rencana perawatan yang tepat. Referensi WebMD. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. MSD Manual. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. Halodoc, Jakarta - Setiap ibu hamil kemungkinan besar akan mengalami perubahan pada tubuhnya. Bukan hanya perut, janin yang dikandung dapat membuat beberapa bagian tubuh lainnya seperti membengkak. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan asupan yang dipicu oleh nafsu makan yang lebih besar. Memang penting memenuhi asupan tubuh karena kebutuhan gizi untuk dua orang. Perubahan yang cepat selama kehamilan memang terjadi untuk perkembangan anak. Namun, bukan tidak mungkin ibu mengalami ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh gangguan sistem endokrin selama kehamilan. Penting untuk setiap ibu hamil mengetahui penyebab gangguan sistem endokrin agar beberapa dampak buruk dapat dicegah. Berikut ulasan lengkapnya! Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Gangguan sistem endokrin adalah penyakit yang berhubungan dengan kelenjar endokrin pada tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan hormon. Tubuh manusia membutuhkan hormon untuk mengatur berbagai proses penunjang kehidupan, seperti pernapasan, nafsu makan, keseimbangan cairan, pengendalian berat badan, dan hal lainnya. Hampir semua bagian jaringan pada tubuh manusia akan merespons hormon endokrin, jika terganggu maka akan banyak gangguan yang terjadi. Diabetes mellitus dan penyakit tiroid adalah contoh penyakit yang umum terjadi pada ibu hamil. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab dari gangguan sistem endokrin agar dapat dihindari. Berikut penyebabnya Hormon Tidak Seimbang Salah satu hal yang dapat menjadi penyebab gangguan sistem endokrin pada ibu hamil adalah hormon pada tubuh yang tidak seimbang. Hal ini terjadi karena kelenjar yang menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin yang berpengaruh pada fungsi tubuh. Beberapa penyakit berbahaya mungkin saja terjadi saat kelainan ini menyerang. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut pada ibu hamil. Beberapa faktor tersebut adalah kurang aktif secara fisik, mengidap penyakit gangguan autoimun, kadar kolesterol yang tinggi, hingga riwayat keluarga yang pernah terserang penyakit ini. Jika ada salah satu risiko tersebut yang pernah terjadi, baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter. Baca juga 5 Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil Setiap ibu hamil juga harus mengetahui beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat gangguan sistem endokrin. Dengan mengetahui beberapa hal tersebut, penting untuk melakukan pencegahan yang dapat terjadi saat hormon sedang tidak seimbang. Berikut beberapa penyakit yang dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan gangguan sistem endokrin Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme Hipertiroidisme adalah gangguan yang terjadi karena kelebihan hormon tiroid. Hal ini mampu menyebabkan komplikasi saat hamil, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan preeklampsia. Lalu, hipotiroidisme adalah tubuh yang kekurangan hormon tiroid. Gangguan ini mampu menyebabkan gangguan yang sama ditambah bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Penting untuk menghindari kedua gangguan ini agar tidak membahayakan kesehatan bayi. Diabetes Ibu juga dapat mengalami diabetes saat mengidap gangguan sistem endokrin. Penyakit ini memang terbilang berbahaya ketika terjadi pada ibu hamil, yang mampu menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, preeklampsia, dan cacat lahir. Hal ini terjadi ketika tubuh mengalami peningkatan gula darah saat hamil, sehingga dapat menyebabkan persalinan dini atau berat lahir berlebihan. Baca juga Ketahui Gejala Gangguan Sistem Endokrin Itulah penyebab yang dapat membuat ibu hamil mengalami gangguan sistem endokrin. Penting untuk mendeteksi gangguan ini sebelum hamil, walaupun ada kemungkinan juga terjadi saat kehamilan karena perubahan hormon pada tubuh. Maka dari itu, pada wanita yang ingin hamil disarankan untuk memeriksakan diri terlebih dahulu. Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait gangguan sistem endokrin yang dapat terjadi pada ibu hamil. Caranya terbilang mudah sekali, kamu hanya cukup download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Play Store yang ada di smartphone kamu! Referensi Indiana University Health. Diakses pada 2020. Endocrine Disorders In Pregnancy. NCBI. Diakses pada 2020. Endocrine Disorders of Pregnancy. Penyakit pada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan wanita. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan masalah kesuburan. Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki keunikan tersendiri. Masing-masing sistem reproduksi memiliki struktur dan fungsi yang berdeda. Meski begitu, keduanya dirancang untuk memungkinkan adanya pembuahan sel telur oleh sperma, yang akan berlanjut menjadi kehamilan. Seperti sistem lainnya di dalam tubuh, sistem reproduksi juga dapat mengalami gangguan atau penyakit. Karena struktur dan fungsinya berbeda, penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita juga akan berbeda. Deretan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita bagian dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur tuba falopi, dan indung telur ovarium. Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah 1. Endometriosis Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil. 2. Radang panggul Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang panggul. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim. Salah satu penyebab radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan ektopik. 3. PCOS PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita akan mengalami sulit hamil, serta menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. 4. Miom Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif. Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual. 5. Kanker pada organ reproduksi wanita Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan kanker vagina. Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di dalam tubuh. Organ reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum kantong zakar, dan testis. Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh adalah epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis kantung air mani, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria 1. Epididimitis Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis. Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan. 2. Orchitis Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya sekaligus. Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan produksi hormon testosteron. 3. Gangguan prostat Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan melindungi sperma. Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat prostatitis, pembesaran prostat BPH, atau kanker prostat. 4. Hipogonadisme Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas. 5. Masalah pada penis Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa penyakit yang bisa menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis seperti hipospadia atau penis bengkok penyakit Peyronie, dan kanker penis. Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas, pria dan wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis, dan gonorea. Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Penyakit pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita, bisa menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjalani perilaku seks yang aman dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu. Jika Anda mengalami gangguan atau keluhan pada sistem reproduksi, segeralah berkonsultasi dengan dokter urologi untuk pria dan dokter kandungan untuk wanita, guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling benar adalah